catatan (lxxvii)
yang
tak akan bertanya itu engkau. kerana prinsip tak akan merubah telingamu
yang memang tuli, bahkan angin pun tak pernah mengerti berapa banyak
kesedihan telah terkubur di awan hati, daun juga tak pernah mengira berapa
banyak luruhannya dikuburan musim, hanya musim yang berkali-kali menjerit -
leburkan namamu supaya menjadi hablur. engkau, malah engkau yang diam
kembali menjadi detik yang membilang setiap titik.
No comments:
Post a Comment