catatan (lvii)
suaramu tenggelam dalam gelombang
oleh arus yang bergerak songsang
meski kuapungkan di pucuk berembang
kau tetap hilang di bawah bayang
lalu...
tiraniku tertutup
fajarku menghilang
mentariku terbakar
bulan putihku akhirnya menggelepar...
No comments:
Post a Comment