Sunday, 29 October 2017

SEPERCIK OMBAK


seperti enggang berpasang-pasang
hinggap di muncung perahu
membilang kenangan satu persatu -
yang timbul dan yang tenggelam
yang muncul dan yang menghilang
di pucuk ombak yang membiru
di ekor angin yang menderu

sepasang enggang datang dan pergi
menyinggahkan gelegak ombak di dadaku -
siapakah yang menukik puisi
di pucuk ombak membiru
di ekor angin menderu

enggang bersayap ombak
terkesima di bawah bayang
sebuah perahu teroleng lesu
tertambat di pucuk waktu
laut pun bersayap pilu

oh.. waktu yang tenggelam di dalam samarku
pekik suara anak-anak bermain kecipak
dan deru angin yang melaju
sepercik ombak pun memercik keningku
membangunkan kekinian
menyedarkan keberadaan
mengajak untuk kelangsungan
citra kehidupan
manusia dan peradaban

eemm... kenangan tetap menimpa matamu
dan sisik-sisik kemilau membayang di dadaku...


Pantai Pasir Bogak, 2014, Dis