Tuesday 9 January 2018

tribute

DANAU TERATAI
tribute Teratai Abadi

sayup-sayup titir zikir
bersanjak dengan tartil
di kamar pengap
sehabis musim terakhir
kala purnama menutup hitam awan
yang menimbunkan renyuknya
dalam qalbu yang entah di mana - (sepi telah menutup pintu buat selamanya)

o... alangkah sukar melupakan:
bisik asyik
gigil tubuh
gementar suara
semerbak harum rindu
kata ratap hiba; "aduhai..., riwayatkan cinta nestapa
tentang manusia penunggang derita..."

kuusap kepedihanmu
dalam lapis kelembutanku:
tak ada yang lebih indah
setelah taman di sana
membuka lebar pintu
dan menghidupkan lampu-lampu

lalu...
katamu, detik adalah denyut jantung
yang menunggu gugurnya daun diluruhkan musim
kian rapuh dibasahi tengkujuh
hanyut tenggelam
akan hilang ke daerahnya yang nyata;

ah... kau permata hiba
membisik di dada
bermain-main di dalam jiwa...


10 Januari 2018


No comments:

Post a Comment